Dzaki Jemput Masa Depan melalui Sekolah Rakyat dan Tidak Gentar Hijrah

Media Social Sharing

BINTASARA.com – Muhammad Dzaki Ansari (13), Putra daerah asal Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan ini merupakan lulusan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Tanah Laut.

Dzaki pada dialognya langsung didepan Mensos Saefullah Yusuf (Gus Ipul). Ia mengaku bahwa Sekolah Rakyat sebagai bagian jalan hidupnya walaupun menempuh jarak sekira 65 KM. Namun atas dorongan sang ibu memberanikan diri menjemput masa depan dan tidak gentar untuk hijrah.

Takdirnya berlabuh di SR bermula dari ulah sang ayah yang menikah lagi. Ia meninggalkan Dzaki bersama ibu serta dua saudara kandungnya. Peran sang ibu pun kini menjadi tulang punggung keluarga.

“Mama kerja sampingan bantu-bantu orang,” ucap Dzaki.

Ditengah kunjungan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ke Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 20 Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Kepercayaan diri Dzaki semakin kuat oleh suasana dialog penuh keakraban, keterbukaan bersama Gus Ipul sehingga memberanikan diri maju ke depan kelas di hadapan Gus Ipul. Dengan suara lantang, ia menjelaskan arti kata Pancasila.

Baca Juga  Kemensos Finalisasi Sekolah Rakyat, Gus Ipul: Hampir Final Juli Sudah Bisa Memulai Pembelajaran

“Pancasila terdiri atas dua kata, Panca yang berarti lima, dan Sila yang berarti dasar,” ujar Dzaki percaya diri.

Kemudian dalam tanya jawab oleh Gus Ipul “Pramuka, terima kasih, hebat, bagus itu semaphore-rnya,” ucap Gus Ipul ketika menyaksikan penampilan tujuh siswa yang membawakan atraksi tarian Berpadu Semapur Pramuka di SRMP 20 Banjarbaru, Selasa (23/9/2025).

“Yang daftarin Mama. Masuk SR buat bantu perekonomian keluarga,” kata Dzaki sembari menahan tangis.

Kondisi inilah yang memperkuat tekadnya untuk terus sekolah hingga kuliah. Ia pun berniat mengangkat derajat perekonomian keluarga dari jalur pendidikan.

Meski selama ini hidup dalam keterbatasan, Dzaki menyimpan cita-cita besar, yaitu menjadi tentara. Ia yakin dengan disiplin dan belajar sungguh-sungguh, impian itu bisa diraih.

Baca Juga  Jakarta dan Sekitarnya Diguncang Gempa, BNPB dan BPBD Cek ke Lapangan

Ketika Gus Ipul menanyakan pelajaran favoritnya, Dzaki dengan semangat menjawab, “Bahasa Inggris!”

Saat diminta menunjukkan kemampuannya, ia sempat salah menyebutkan kalimat. Namun, bukannya malu, ia malah mendapat motivasi langsung oleh Gus Ipul.

“Tidak apa-apa kalau salah, tidak usah takut. Karena tidak bisa, maka belajar. Nanti guru-guru akan membimbing,” ujar Gus Ipul penuh kehangatan. Pesan itu seakan semakin meneguhkan langkah Dzaki untuk terus bersemangat bersekolah di Sekolah Rakyat.

Dzaki termasuk beruntung karena menjadi salah satu dari ratusan anak-anak yang menaruh harapan di Sekolah Rakyat. Meski hidup dalam keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat berkat dukungan para guru yang telah digembleng dan diberdayakan untuk mendidik anak bangsa seutuhnya oleh Kemensos RI.

Baca Juga  Gus Ipul Buka Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran

“Pokoknya semangat belajar, disiplin. Insya Allah cita-cita kalian tercapai,” tutur Gus Ipul yang langsung diaminkan oleh Dzaki dan kawan-kawan.

Bagi Dzaki, sekolah bukan sekadar ruang belajar. Ia menjadikannya jalan untuk mengubah nasib, menjemput masa depan, dan yang terpenting mengangkat derajat ibunda tercinta.

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *