Dugaan Larva di Menu MBG Nias Selatan Resahkan Orang Tua Murid, SPPG Beri Tanggapan

Media Social Sharing

Nias Selatan, Bintasara.com – Program Makan Bergizi (MBG) yang diperuntukan bagi pelajar mendapat sorotan tajam di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Pasalnya, dugaan temuan larva (ulat) pada sajian daging ayam di SD Negeri 071122, Jalan Pendidikan No. 05, Kelurahan Pasar Teluk Dalam, Kecamatan Teluk Dalam, memicu gelombang keresahan di kalangan orang tua siswa, pasca insiden tersebut viral di media sosial.

Keresahan publik bermula dari unggahan akun Facebook @Ertin Duha pada Rabu (1/10/2025) malam. Akun tersebut mempublikasikan foto potongan daging ayam yang diduga berulat, disertai narasi kekecewaan mendalam dan kekhawatiran terhadap kualitas makanan anak-anak. “Oh Tuhan…😫 MBG (Makanan Bergizi) di sekolah SD 071122 Teluk dalam Nias Selatan. Daging ayamnya berulat,… Ini kejadiannya kemarin Selasa tgl 30 September 😫,” tulis @Ertin Duha, yang juga menyebut adanya temuan rambut dalam makanan pada hari berikutnya. Unggahan ini sontak menjadi perbincangan hangat, dengan warganet mendesak pihak berwenang untuk segera melakukan investigasi.

Baca Juga  Kemensos Melalui STIS Beri Bantuan Kepada Dua Anak Kecil Mulung

Terpisah, Kepala SPPG Yayasan Generasi Sehat Patrindo Niha Raya Sejahtera, Egilius Zamili, membenarkan insiden yang terjadi pada 30 September 2025 tersebut. Egilius menerangkan, setelah menerima laporan dari kepala sekolah, pihaknya langsung mengambil tindakan.

“Kami segera memerintahkan tim untuk datang ke sekolah, mengganti makanan yang bermasalah, dan menarik porsi tersebut sesuai prosedur standar kami,” terang Egilius. Ia memaparkan, investigasi komprehensif telah dilakukan di setiap dapur, mencakup penelusuran dari penyediaan bahan baku, proses pengelolaan, hingga distribusi. Ahli gizi juga telah dilibatkan untuk mencari tahu penyebab insiden.

Ia menandaskan semua bahan baku dipastikan segar dan steril, dibeli langsung pada malam hari, dan tidak berasal dari stok beku. ” Jika masalahnya pada bahan baku, lebih dari satu porsi dari 2.070 porsi yang didistribusikan pada hari itu pasti akan bermasalah,” ujarnya. Untuk mencegah kejadian serupa, sambung dia, SPPG berencana mensterilkan lingkungan dapur dan menyelidiki kemungkinan kelalaian karyawan atau masalah fasilitas yang dapat memengaruhi kualitas makanan.

Baca Juga  Jaringan Telkomsel dan 4G di Area Toma Nisel mulai Minggu Pagi hingga Senin Siang Down, Pelanggan Geram

Soal temuan lain seperti rambut dalam makanan, Egilius mengakui bahwa kelalaian manusiawi dapat terjadi, terutama pada tahap awal operasional dapur. Pihaknya secara rutin melakukan evaluasi dan mengingatkan mitra. Sanksi diberikan secara bertahap, mulai dari evaluasi, panggilan kepada yayasan/mitra, hingga penutupan dapur sementara atau pemutusan kontrak jika masalah terus berulang. “Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti keracunan adalah hal yang paling kami antisipasi dan akan berakibat fatal,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan meningkatkan pengawasan. “Untuk mencegah kejadian serupa, kami akan mensterilkan lingkungan dapur dan menyelidiki kemungkinan kelalaian karyawan atau masalah fasilitas,” tukasnya.

Hingga Kamis (2/10/2025), upaya konfirmasi kepada Kepala Sekolah SD Negeri 071122 Teluk Dalam, YM, maupun pihak yayasan setempat, belum membuahkan hasil.

Baca Juga  Pantai Muso Lokasi Wisata yang Baru Asri dan Alami di Nias Selatan

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *